Kamis, 18 September 2014

najis dan hadast



PENGERTIAN  NAJIS
Najis secara bahasa adalah segala sesuatu yang dipandang kotor atau menjijikkan secara syar’i
Najis adakalanya hakiki / hissiyah (dzatnya bisa terindera), seperti kencing. Dan adakalanya hukmiyah (hadast), seperti janabat.
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya, fiqhus-sunah. Najis secara istilah adalah kotoran yang wajib dibersihkan oleh seorang muslim dan dicuci apa-apa yang terkena oleh najis itu.

DALIL NAJIS


وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ (4)
“Dan pakaianmu, bersihkanlah.” (al-Mudatstsir: 4)

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ (222)
“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (al-Baqarah: 222)

MACAM-MACAM NAJIS
Najis dapat di bagi menjadi 3 bagian :
a.       Najis mughallazhah (najis berat) ialah najis anjing dan babi serta seluruh keturunannya
b.      Najis mukhaffafah (najis ringan) ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya.
c.       Najis mutawassithah (najis sedang) ialah semua najis selain dari najis mughallazah dan mukhaffafah seperti segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur manusia dan bintang (kotoran) Kecuali air mani, benda cair yang memabukkan, susu hewan yang tidak halal dimakan, nanah darah, bangkai termasuk juga tulang dan bulunya kecuali bangkai manusia, ikan dan belalang
Najis mutawassithah dibagi menjadi dua:
1.      Najis ainiyah ialah najis yang berwujud memiliki warna, aroma dan rasa
2.      Najis hukmiyah ialah najis yang tidak memiliki warna, aroma, dan rasa tinggal hukumannya saja, seperti bekas kencing, arak yang sudah kering dan sebagainya


CARA BERSUCINYA
a.       Najis mughallazhah (najis berat)
Cara mensucikannya adalah harusdengan menghilangkan benda najisnya terlebih dahulu lalu basuhnya dengan air 7 kali basuhan dan salah satu basuhannya harus dicampur dengan tanah yang suci.
b.      Najis mukhaffafah (najis ringan)
Cara mensucikannya adalah cukup memercikkan air pada tempat najis itu.
c.       Najis mutawassithah (najis sedang)
Dapat disucikan dengan cara dibasuh sekali, asal sifat-sifat najisnya warna, bau dan rasanya itu hilang. Adapun dibasuh tiga kali basuhan atau siraman itu lebih baik. Jika najis hukmiyah cara menghilangkannya cukup dengan mengalirkan air saja pada najis tadi

PENGERTIAN  HADAST
Hadas adalah kondisi tidak suci yang mengenai pribadi seseorang muslim, menyebabakan terhalangnya-orang itu melakukan shalat atau tawaf. Artinya Shalat dan tawaf yang dilakukan tidak sah karena dirinya dalamkeadaan tidak berhads. Menurut ahli fiqhi sebab seorang dihukumkan dirinya dalam kondisi berhadats
DALIL-DALIL HADAST
       يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَبِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, bertayammumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

MACAM-MACAM HADAST
Hadas kecil : seseorang dianggap mempunyai hadas kecil disebabkan oleh buang air besar, buang air kecil, dan kentut
Hadas besar : seseorang dianggap mempunyai hadas besar disebabkan oleh haid, nifas, junub, dan mengeluarkan air mani.
                                             
TATA CARA BERSUCINYA
Hadas kecil : Cara menyucikannya dengan berwudu atau tayamum
Hadas besar : Cara menyucikannya dengan membasahi seluruh tubuh dan kulit mulai dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki (mandi wajib).

PERBEDAAN HADAST,NAJIS, DAN KOTORAN
Kemudian di antara perbedaan antara hadats dan najis adalah bahwa hadats membatalkan shalat sementara najis tidak membatalkannya. Hal itu karena bersih dari hadats adalah syarat syah shalat sementara bersih dari najis adalah syarat wajib shalat. Dengan dalil hadits Abu Said Al-Khudri dimana tatkala Nabi -alaihishshalatu wassalam- sedang mengimami shalat, Jibril memberitahu beliau bahwa di bawah sandal beliau adalah najis. Maka beliau segera melepaskan kedua sandalnya -sementara beliau sedang shalat- lalu meneruskan shalatnya. Seandainya najis membatalkan shalat tentunya beliau harus mengulangi dari awal shalat karena rakaat sebelumnya batal. Tapi tatkala beliau melanjutkan shalatnya, itu menunjukkan rakaat sebelumnya tidak batal karena najis yang ada di sandal beliau. Jadi orang yang shalat dengan membawa najis maka shalatnya tidak batal, akan tetapi dia berdoa kalau dia sengaja dan tidak berdosa kalau tidak tahu atau tidak sengaja.
Kesimpulan:
Dari uraian di atas kita bisa memetik beberapa perbedaan antara hadats dan najis di kalangan fuqaha` yaitu:
1.    Hadats adalah hukum atau keadaan, sementara najis adalah zat atau benda.
2.    Hadats membatalkan wudhu sementara najis tidak.
3.    Hadats membatalkan shalat sementara najis tidak.
4.    Hadats diangkat dengan bersuci (wudhu, mandi, tayammum), sementara najis dihilangkan cukup dengan dicuci sampai hilang zatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar