PENGENALAN TOKOH :
1.
SAPHIRA LAKSANI AZZAHRA ( AZZA )
Ini adalah tokoh utama dalam cerita
ini. Dia memiliki rambut pendek berwarna cokelat tua dan bermata cokelat asia. Berkulit
sawo matang dan memiliki ciri khas yaitu selalu memakai sweater favoritnya yang
berwarna hijau muda dan selalu dibawanya disaat dan dalam kondisi apapun.
Hobinya adalah jalan-jalan,mencoba hal yang
baru,berkemah,memancing,mendengarkan music dan berfoto-foto.
2.
AYU DIANDRA ZARA SHADIQA ( ZARA )
Sahabat tersayang Azza juga tokoh utama.
Rambutnya panjang berwarna hitam. Matanya juga berwarna cokelat asia. Kulitnya
putih dan sangat takut pada hewan serangga. Hobinya travelling dan berfoto-foto
objek yang menarik.
3.
HAFIZAH MUTIARA ( IZZA )
Adik kandung Azza yang berumur 10
tahun. Tidak terlalu masuk ke dalam cerita ini.
4.
MARISSA SALSABILA FADILLAH ( SASA )
Teman masa kecil Zara. Cuek,
sombong, pamer segala yang ia punya, dan selalu merusak persahabatan
teman-temannya. Ia dan Zara bukanlah sahabat, tetapi teman masa kecil dulu.
5.
NATE WILLIAM ( NATE )
Nate adalah teman Azza dan Zara
sekaligus sahabat mereka. Dan Sasa selalu menjatuhkan Azza di depan Nate dan
seluruh teman-temannya di Canada.
MUSIM SALJU DI TORONTO
Sambil menguap
dan mengucek matanya, Ia berjalan ke arah kamar mandi. Mengambil handuk lalu
mandi. Ia ( Azza ) masih belum sadar. Ia terus menguap sampai selesai mandi. Ia
memakai baju berwarna cokelat dan berlengan panjang. Lalu memakai
stocking,mantel sampai bawah lututnya, dan sepatu kulit yang hingga menutupi
kakinya.
Azza keluar
hotel dan berjalan ke arah penginapan sahabatnya yang tak begitu jauh dari
hotelnya dan sekolahnya.
Ia tak mengantuk
lagi karena dinginnya salju yang turun. Setelah hampir sampai didepan hotelnya,
yang tak diharapkan datang dan melihatnya. Itu si cabe rawit batinnya.
“hai Azza! Oh
ya, nanti aku akan dibelikan mantel baru yang mahal dan high quality lho! Sayangnya aku gak bisa ngajak kamu pergi bersama.
Nanti belum beli apa-apa duit kamu gak cukup. Terus disana mahal-mahal. Emang
kamu pantas pakai barang mahal?” darah Azza seraya menaik. Namun, ia sudah
melihat Zara dibelakang Sasa.
“Zara!”
panggilnya dan berlari kearah Zara. Sasa ditinggal dan memasang raut wajah
kesal sambil memperhatikan mereka yang bercengkrama. Lalu ia pun memanggil
Zara.
“ayo! Kita kan
mau belanja. Ayo sekarang! Ditunggu di mobil ya!” Sasa melaju pergi dan masuk
mobil yang sudah terparkir di depan hotelnya. “maaf ya Azza. Aku mau pergi.
Kamu ikut aja yuk! Sekalian kita~”
“gak. Aku balik
ya. Bye!” Azza langsung pergi dengan hati kesal bercampur cemburu dan iri.
Namun, ia terus melupakannya.
Azza mempercepat
langkahnya dan masuk hotel lalu membanting tubuhnya di atas kasur sambil
berbaring. Setelah beberapa detik diam, ia menoleh ke arah jendela. Diluar sedang
ada salju turun. Dan dia bangkit lalu mendekati jendela itu. Dibawah banyak
anak-anak kecil berlarian karena salju turun diatas mereka dengan gembira. Lalu
keluar untuk merasakan salju turun di kepalanya. Sangat mengasyikkan memang. Ia
lupa diri dan bermain bersama anak-anak kecil itu. Kadang mereka berlari
mengejarnya dan bermain di taman diseberang hotelnya. Ia sangat senang dan ikut
gembira. Berselang menit, mereka duduk karena lelah.
Azza melihat
ranting kayu dan mengambilnya. Ia menulis sesuatu diatas salju. Anak-anak itu
memperhatikannya. Anak-anak bingung apa yang akan digambarkan oleh kakak
mereka.